Stimulasi yang Dilakukan Orang Tua untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Stimulasi-yang-Dilakukan-Orang-Tua-untuk-Perkembangan-Kognitif-Anak-Usia-dini

Pemberian stimulasi yang dilakukan orang tua untuk perkembangan kognitif berperan penting dalam meningkatkan kemampuan anak. Dengan adanya peran serta dukungan dari orang tua, maka membuat anak bisa lebih berkreasi dan mampu mengembangkan keterampilan.

Dalam hal ini orang tua berperan untuk mengawasi, membimbing, dan mengevaluasi belajar anak. Adanya peran orang tua tentu membuat anak menjadi termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Berikut ini tahapan stimulasi sesuai usianya yang bisa diterapkan agar perkembangan kognitif pada anak lebih optimal.

Stimulasi Pada Anak Usia 1 Sampai 2 Tahun

Pada anak berusia 1 tahun, stimulasi yang dilakukan orang tua untuk perkembangan kognitif yaitu mengajak anak berbicara sesering mungkin. Hal ini karena jika anak sering mendengar suara orang tua, maka bisa membantu mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi.

Pada usia ini, anak biasanya akan melakukan berbagai bentuk eksplorasi seperti melempar mainannya. Selain itu, anak juga bisa mengembalikan mainannya ke tempatnya. Bahkan anak usia ini biasanya sudah bisa meniru gerakan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Saat anak usia 1 tahun, Anda bisa memberikan stimulasi pada anak dengan memberikan bentuk kasih sayang. Bentuk kasih sayang bisa berupa pelukan, ciuman, dan pujian saat anak melakukan perilaku sesuai dengan yang telah diajarkan orang tua.

Selain itu, Anda juga bisa membuat rutinitas yang bisa membuat anak merasa aman. Misalnya dengan mempersiapkan lingkungan rumah yang aman dan nyaman untuk dijelajahi oleh anak.

Kemudian ajari anak berbicara, bernyanyi, dan membaca buku dongeng. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kosa kata anak. Selain itu, hindari memukul anak, karena bisa menyebabkan trauma fisik dan mental jangka panjang. Usahakan untuk menggunakan disiplin namun tetap lembut saat mendidik anak.

Kemudian saat anak memasuki usia 2 tahun, Anda bisa melatih dan menstimulasi anak agar bisa merangsang kemampuan berpikirnya. Misalnya dengan mengajak anak untuk menyesuaikan warna atau bentuk.

Baca Juga: Deteksi 5 Gangguan Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

Stimulasi Pada Anak Usia 2 Sampai 3 Tahun

Saat berusia 2-3 tahun, biasanya anak memiliki banyak kosakata yang bisa diingat. Dalam hal ini stimulasi yang dilakukan orang tua untuk perkembangan kognitif yaitu dengan mengajari anak untuk persiapan memasuki dunia sekolah.

Anda bisa melatih anak untuk terbiasa menyikat gigi, dan buang air kecil atau besar di toilet. Selain itu, jangan lupa untuk melatih anak dalam menggambar sebuah bentuk seperti lingkaran, persegi, dan lain sebagainya.

Biasanya pada usia ini, anak akan diberikan stimulasi yang bertujuan untuk mempersiapkan diri memasuki dunia sekolah. Sehingga pada usia ini, anak telah mengenal huruf, angka, dan cara berhitung.

Stimulasi Pada Anak Usia 3 Sampai 5 Tahun

Pada anak usia 3 tahun, akan terlihat kemampuan anak dalam berhitung maupun menggambar menggunakan pensil atau krayon. Dalam hal ini, orang tua harus bersiap untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga anak.

Kemudian saat anak menginjak usia 4 tahun, anak sudah bisa mengingat berbagai warna dan angka. Bahkan anak sudah memahami konsep waktu, misalnya kapan waktu tidur dan bermain. Stimulasi yang dilakukan orang tua untuk perkembangan kognitif anak bisa dilakukan dengan menemaninya bermain sekaligus belajar.

Anda bisa mengajak anak bermain permainan papan atau kartu yang bisa dilakukan anak. Dengan begitu, anak akan bisa bermain sekaligus belajar. Cara ini juga semakin membuat anak lebih siap memasuki dunia sekolah.

Baca Juga: Peran Penting Orang Tua dalam Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini

Kemudian saat anak berusia 5 tahun, biasanya pengembangan kognitif anak semakin matang meskipun tetap membutuhkan stimulasi. Pada usia pra-sekolah ini, anak bisa menghitung lebih dari 10 dan mampu menggambar lebih baik.

Selain itu, anak usia 5 tahun juga telah memahami istilah kemarin, hari ini, dan besok. Anak juga telah memahami fungsi uang dan menggunakaannya sebagai alat tukar. Pada usia ini, pastikan orang tua tetap mengawasi dan memberi stimulasi pada anak agar perkembangannya semakin optimal.

Terdapat berbagai tahapan stimulasi yang dilakukan orang tua untuk perkembangan kognitif pada anak sesuai usia. Sebagai orang tua, pastikan untuk tetap mengawasi dan ikut serta dalam proses tumbuh kembang anak. Hal ini bertujuan agar anak bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri, kreatif, dan berkembang.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *