Anak belajar mengelola emosi sejak dini penting untuk dilakukan. Dalam masa pertumbuhkembangannya, anak-anak akan mengalami berbagai situasi dan pengalaman baru. Pengalaman ini akan berpengaruh terhadap emosi yang mereka miliki. Anak tidak akan tahu bagaimana merespon sebuah hal dengan benar jika tidak diajarkan.
Respon emosi anak terhadap sesuatu sampai tantrum, kesedihan atau kemarahan yang berlebihan, stres atau bahkan terjadi tindak kekerasan merupakan hal yang pastinya orang tua tidak inginkan. Kondisi tersebut mungkin saja akan sering anak lakukan jika dirinya tidak diajarkan mengelola emosi.
Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi
Jangan meremehkan perkembangan emosi anak kecil hanya mereka masih kecil. Ekspresi emosi anak yang diremehkan bahkan dianggap tidak penting dapat menyebabkan efek psikologis yang berbahaya pada perkembangan anak. Jika hal ini terjadi dan tidak diatasi, maka dapat membekas dan berakibat ke tindakan lainnya pada masa mendatang.
Perilaku tidak baik yang dilakukan anak semasa pertambahan usianya tidak hanya timbul secara mendadak, melainkan sebagian perilaku tersebut masih berkaitan dengan masa lalunya dan efek psikologis yang dialaminya saat kecil. Dan seringkali orang tua tidak ingin memahami permasalahan tersebut sehingga semua dikembalikan kepada anaknya.
Ketidakpedulian tersebut dan tidaknya mengajak anak belajar mengelola emosi yang dapat menyebabkan berbagai permasalahan bagi perkembangan perilaku anak dalam berbagai bentuk. Misalnya seperti suka berkelahi, melakukan perundungan, mudah terpancing emosi, kemarahan yang sulit dikendalikan, dan lainnya.
Agar hal-hal tersebut tidak terjadi pada anak, maka penting untuk mengajarkan anak mengelola emosinya. Anak yang diajarkan mengelola emosi akan membuat perkembangan psikologisnya lebih stabil dan dapat terkontrol.
baca juga : 5 Rekomendasi Buku Self Development yang Populer
Cara Mengajarkan Anak Mengelola Emosi
Setelah mengetahui pentingnya anak belajar mengelola emosi, lalu bagaimana orang tua mengajarkannya. Berikut ini beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk mengajarkan anak mengelola emosinya.
1. Ajarkan Anak Cara Menenangkan Diri
Jika kemarahan anak masih dalam batas wajar, maka jangan menegurnya. Biarkan anak untuk istirahat dan memberi waktu untuk meredakan amarahnya. Jika sudah merasa lebih tenang, bawa anak menjauh dari hal yang membuatnya marah dan berikan ucapan yang dapat membuatnya lebih tenang.
Namun jika anak malah bereaksi lebih agresif, maka Anda harus menghentikannya segera. Buat anak duduk selama 1-2 menit untuk mendinginkan pikirannya. Ajak mereka untuk mengatur napas, lalu bicarakan dengan baik-baik solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang membuat anak marah.
2. Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan
Anak yang tidak diajarkan mengungkapkan perasaan akan cenderung sering berteriak, memukul, menendang, dan menjerit ketika marah. Mereka melakukannya karena tidak tahu bagaimana mengekspresikan kemarahan secara verbal. Ajarkan anak belajar mengelola emosi dengan mengungkapkan perasaan.
Beritahu kata-kata emosi yang berbeda yang sesuai dengan suasana hatinya dan cukup baik untuk memberitahu bahwa mereka sedang merasakan emosi tersebut. Contohnya seperti kata-kata untuk perasaan bahagia, takut, marah, kesal, gugup, dan sebagainya.
3. Berikan Pujian pada Anak
Memberikan pujian pada anak menjadi salah satu cara yang dapat mengajarkan anak mengelola emosinya. Misalnya ketika anak marah, kecewa atau sejenisnya, jika ada suatu hal yang dapat dipuji darinya dan dapat membuatnya lebih tenang, maka berikanlah pujian.
Hal ini karena mungkin saja alasan emosi mereka sebenarnya hanya ingin mendapat pujian atau apresiasi dari orang tua, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Namun, pujian yang diberikan tetap harus dalam takaran yang wajar karena pujian yang berlebihan pun dapat berdampak buruk bagi anak.
4. Berikan Contoh yang Baik
Perilaku orang tua adalah hal yang paling mudah dicontoh oleh anak. Oleh karena itu, jika ingin anak dapat mengelola emosinya, maka orang tua pun harus memperlihatkan bahwa dirinya dapat mengelola emosi dengan baik.
Jangan berteriak penuh amarah, ungkapkan perasaan dengan bijak, tidak mudah marah, dan hal-hal lain yang diajarkan pada anak harus orang tua lakukan juga. Anak diajarkan mengelola emosi tetapi Anda sendiri tidak dapat mencontohkannya, maka akan sulit untuk anak menerapkannya juga.
Kini Anda sudah tahu pentingnya anak belajar mengelola emosi dan cara mengajarnya. Saatnya untuk mempraktekkannya untuk memberikan proses perkembangan yang terbaik bagi anak.