Pembentukan Nasionalisme pada Anak melalui Pendidikan Karakter

Pembentukan nasionalisme pada anak tak melulu harus selalu berasal dari sekolah.
Memang, keberadaan sekolah yang memberikan pelajaran tentang bagaimana menjadi siswa
yang punya sikap nasionalisme yang tinggi tentu akan dijejalkan. Namun, Anda juga bisa
memberikan pemahaman mengenai nasionalisme dengan melakukan Pendidikan karakter
anak sejak dini.

Upaya Pembentukan Karakter untuk Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Anak

Pendidikan karakter dasar akan selalu dimulai dari keluarga. Keluarga adalah lingkup paling
kecil dalam bermasyarakat, sehingga peran orang tua sangat penting dalam membentuk
karakter anak bahkan sejak dalam kandungan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa poin
penting dalam mengembangkan jiwa nasionalisme anak yang dimulai dari pendidikan
karakter dari rumah. Apa saja ya?

Menanamkan Kejujuran

Jujur adalah salah satu manners dasar yang perlu diajarkan pada anak. Ketika mereka
diberikan pemahaman bahwa jujur akan memberikan kebaikan di manapun berada, maka
mulai dari orang tua yang jujur dan menepati janjilah, anak akan percaya pada kalimat
tersebut.

Anak-anak yang tumbuh jadi generasi jujur akan punya kekuatan lebih untuk bisa
memberikan dampak baik untuk lingkungannya. Hal ini pun akan membentuk sikap
nasionalisme pada anak secara tidak langsung agar bisa menjadi orang yang bisa
menempatkan diri. Tak hanya itu, anak-anak juga akan lebih peka pada lingkungannya
sehingga akan lebih mudah dalam beradaptasi dan menghargai perbedaan.

Membentuk Sikap Empati pada Anak

Ketika jujur sudah jadi satu perbuatan baik yang tertanam dalam alam bawah sadar anak,
maka upaya penanaman karakter empati pada anak akan lebih mudah dibentuk. Bertapa
empati yang cukup besar akan menjadikan anak Anda sebagai pribadi yang tidak akan mudah
menyalahkan orang lain, bahkan lebih mudah haru pada satu hal tertentu.

Empati yang terus diasah pun akan mengalirkan jiwa nasionalisme pada anak dengan
semakin baik. Semakin tinggi rasa empati yang tertanam, maka dirinya akan bertumbuh jadi
generasi yang bisa mengukur diri serta mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya.

Orang Tua menjadi Role Model Terbaik untuk Anak

Anak-anak punya tipe imitatif karena mereka belum lama mengenal dunia. Siapa yang
diimitasi? Lingkup yang paling dekat adalah orang tuanya. Keseharian anak-anak dan orang
tua membuat anak akan lebih mudah meniru keseharian orang-orang di dekatnya. Oleh
karena itu, orang tua wajib menjadi role model yang baik untuk anak-anak.

Anak-anak akan lebih peka pada aksi daripada nasihat. Jika ingin anak rajin, maka berikan
contoh sikap rajin dalam keseharian. Dengan demikian, anak-anak pun akan mengikuti gaya
pengasuhan orang tua sebagai bentuk imitasi positif dalam membentuk karakter mereka.

Pembiasaan Hal-Hal Positif

Anak-anak yang dibiasakan dengan input positif akan punya output yang positif pula. Anak-
anak yang dibesarkan dengan rasa takut dan penghakiman, maka akan tumbuh sebagai
pribadi yang punya trust isues dalam dirinya. Anak-anak yang besar dengan pukulan dan
bentakan biasanya akan tumbuh jadi sosok penakut dan tak berani mengambil keputusan.

Ingin menjadi seperti apa anak-anak Anda merupakan hasil dari perlakukan orang tua pada
hari ini. Jika mengembangkan jiwa nasionalisme pada anak harus dimulai dari rumah
dengan pembiasaan karakter baik, maka mari mulai dari sekarang, saat ini juga.

Mudah dalam Memberikan Apresiasi pada Anak

Anak-anak yang mudah diberikan apresiasi atas apa yang mereka lakukan, biasanya akan
punya harga diri yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang minim apresiasi.
Pertumbuhan anak yang diberikan penghargaan pada setiap usaha baiknya akan memberikan
rasa percaya diri yang lebih tinggi pada karakter mereka.

Tidak Gampang Melakukan Justifikasi pada Anak

Selain mudah memberikan apresiasi, orang tua atau guru seharusnya tidak mudah melakukan
justifikasi atau label pada anak. Hal itu akan membentuk mereka menjadi seperti apa yang
dilabelkan. Misalkan melabeli nakal, usil, dan lainnya, justru hal itu memberikan efek
psikologi yang memancing anak akan melakukan hal yang menjadi label mereka.

Ketika orang tua menguatkan pendidikan karakter di dalam rumah, maka perkembangan rasa
nasionalisme pada anak juga akan terangkat secara perlahan. Maka, dalam prosesnya, anak-

anak perlu pendampingan yang maksimal agar tidak salah dalam mengartikan setiap hal yang
dijadikan rujukan dalam melakukan sesuatu. Tugas orang tua yakni mengarahkan pada hal-
hal baik dan memberikan nasihat pada hal-hal yang tidak sesuai dengan norma yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *