Kesalahan dalam Pengembangan Aspek Sosial-Emosional pada Anak Usia Dini

Kesalahan dalam Pengembangan Aspek Sosial-Emosional pada Anak Usia Dini

Perkembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Sebab anak usia dini memiliki kecenderungan yang ingin menang sendiri dan belum mampu bersosialisasi dengan baik. Oleh sebab itu aspek sosial-emosionalnya harus diarahkan dengan benar.

Perkembangan anak usia dini dalam aspek sosial-emosional merupakan suatu bentuk kepekaan anak dalam memahami perasaan orang lain saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-harinya.

Beberapa pendapat ahli psikologi menjelaskan bahwa anak usia dini yaitu mereka yang berumur antara 4-6 tahun. Jadi anak seusia ini biasanya belum memasuki jenjang pendidikan formal. Namun mereka menjalani pendidikan di Taman Kanak-Kanak.  

Dengan usia mereka yang relatif kecil ini, Kamu harus memahami bahwa mereka akan mementingkan dirinya sendiri dan belum mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain.

Dalam hal berinteraksi, orang tualah yang menjadi tempat pertama kali bagi anak usia dini melakukan interaksinya. Barulah setelah itu saudara, teman bermain hingga masyarakat luas. Maka penting sekali anak-anak usia dini diarahkan dan dibimbing secara benar aspek sosial-emosionalnya supaya tidak ada kesalahan dalam tumbuh kembangnya.

Sebelum mengetahui kesalahan dalam pengembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini, Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu perilaku umum apa saja yang biasa dilakukan anak usia dini. Berikut penjelasannya!

1. Meniru

Anak usia dini akan menggunakan pendengaran dan penglihatannya untuk mempelajari lingkungan sekitar. Mereka akan melakukan peniruan perilaku orang dewasa disekitarnya.

Baca Juga: Dampak Teknologi Dalam Pengembangan Nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia Dini

2. Persaingan 

Anak usia dini memiliki ego untuk selalu menang. Mereka akan selalu berkeinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang lain.

3. Kerja sama

Anak usia dini memiliki kecenderungan bermain secara koperatif bersama temannya.

4. Simpati

Rasa simpati sudah dimiliki anak usia dini terhadap orang lain. Oleh sebab itu anak usia dini harus dilatih untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang lain.

5. Dukungan sosial

Anak usia dini biasanya sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh sebab itu mereka lebih suka dipuji.

6. Berbagi

Anak usia dini memiliki kecenderungan untuk berbagi. Tetapi untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang lain mereka membutuhkan orang dewasa untuk membimbingnya.

7. Perilaku akrab

Anak usia dini biasanya mudah akrab dengan siapa saja yang mereka kenali. Siapa yang sering mereka lihat itulah yang akan mereka ajak interaksi.

Setelah dijelaskan perilaku umum anak usia dini, sebaiknya Kamu perhatikan 4 hal berikut supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini. Berikut ulasannya!

#1 Terlalu Melarang Anak untuk Bermain dengan Sesama

Permainan merupakan alat utama bagi pengembangan sosial anak. dengan sebuah permainan yang mereka lakukan secara bersama-sama, maka bisa mendorong anak untuk melakukan interaksi sosial. Anak-anak akan belajar berunding, menyelesaikan konflik, menyelesaikan masalah, saling bergaul, bersabar, mengambil giliran, bekerja sama dan berbagi.

Dari sisi sosial-emosional, kegiatan bermain dapat melatih anak untuk memahami perasaan teman lainnya. Begitu pula konflik dalam interaksi akan mampu membantu anak dalam memahami bahwa orang lain juga memiliki cara pandang yang berbeda dari dirinya.

Baca Juga: Ketahui Cara Menanamkan Nilai Agama dan Moral untuk Anak Usia Dini

#2 Tidak Mengajari Anak untuk Berbagi

Berbagi adalah bentuk kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan. Dalam hal ini tentu melibatkan emosional-sosial. Maka penanaman belajar untuk berbagi ke sesama sangat penting dilakukan supaya anak selalu peka terhadap lingkungan sekitar.

Kebanyakan kesalahan dalam pengembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini justru terjadi karena ketidakpedulian orangtua untuk mengajari arti dan tujuan berbagi terhadap sesama.

#3 Sibuk Bekerja dan Tidak Ada Waktu untuk Anak

Bagi para orang tua yang sibuk bekerja hingga tidak ada waktu untuk bersama anaknya, maka itu akan membuat perilaku anak menjadi apatis. Hal ini akan berdampak buruk terhadap perilakunya. Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena melihat perlakuan orang tua yang tidak peduli terhadap dirinya.

#4 Sering Melampiaskan Amarah Kepada Anak

Anak usia dini biasanya memahami sesuatu dari meniru apa yang mereka dengar dan meniru apa yang mereka lihat. Oleh sebab itu jangan sekali-kali melampiaskan permasalahan Kamu kepada anak.

Hal lain yang tidak boleh Kamu lakukan yaitu bertengkar didepan anak usia dini. Sebab akan menimbulkan efek besar terhadap aspek sosial-emosional untuk perkembangan kedepannya.

Demikian 4 hal yang tidak boleh Kamu lakukan supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini.

Berilah bimbingan yang baik terhadap anak usia dini. Sebab apa yang terjadi diusia dewasa adalah cerminan dari apa yang mereka pelajari di usia dini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *