Ini Dia Kesalahan dalam Pengembangan pendidikan Agama dan Moral pada Anak Usia Dini

Ini Dia Kesalahan dalam Pengembangan pendidikan Agama dan Moral pada Anak Usia Dini

Anak merupakan generasi penerus keluarga dan bangsa yang memerlukan pendidikan yang baik sehingga potensi yang dimilikinya dapat berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang tangguh, cakap serta terampil.

Keluarga dan juga lembaga harus mempunyai tanggungjawab untuk memberikan bimbingan yang tepat sehingga akan menjadi generasi penerus yang berakhlak dan bertingkah laku yang sesuai dengan norma.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pondasi dasar yang sangat penting, juga kerangka dasar terbentuknya dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada anak.

Pengembangan nilai moral dan agama pada anak usia sini dapat dikembangkan melalui beberapa metode sebagai berikut :

  • Metode bercerita
  • Metode bernyanyi
  • Metode bersyair
  • Metode karyawsata  
  • Metode pembiasaan
  • Metode bermain
  • Metode outbond
  • Metode bermain peran
  • Metode diskusi

Adapun kesalahan dalam pengembangan pendidikan agama dan moral pada anak usia dini yang dilakukan sebagai berikut:

Adanya Formalisasi Pendidikan Moral

Penanaman dan pembentukan nilai-nilai moral jika dilihat dari pelaksanaan pendidikan moral di sekolah cenderung dibekukan dalam suatu bentuk mata pelajaran, seperti pendidikan agama, PMP, atau Pancasila.

Pendidikan moral dalam mata pelajaran tersebut terletak pada tercapainya nilai lulus mata pelajaran dan tidak menekankan pada kemampuan anak didik dalam kondisi kenyataannya.

Lemahnya Unsur Pembiasaan dalam Pendidikan Moral.

Dalam proses pendidikan formal bertujuan untuk menanamkan dan membentuk perkembangan anak tersebut dibutuhkan adanya pembiasan (conditioning) terhadap tahap prilaku moral yang diajarkan. Seperti dengan diberikannya hadiah, pujian, atau memberikan penghargaan atas perilaku moral yang baik, dan sebaliknya memberi hukuman atas perilaku moral yang tidak baik.

Untuk membentuk prilaku moral sesuai dengan yang diharapkan harus dimulai dari keluarga. Anak akan dibiasakan untuk melakukan perilaku moral yang baik dengan adanya pembiasan tersebut sehingga kebiasaan yang telah tertanam sejak dini akan mengikuti  pada perilaku anak di luar lingkungan keluarga .

Kurang Mendukungnya Unsur Modeling dalam Kehidupan Moral.

Dalam proses pembentukan moral, anak cenderung akan melakukan peniruan terhadap tokoh atau figur yang diidolakan. Namun seorang guru juga akan mampu menjadi seorang yang diidolakan dan akan cenderung ditiru oleh muridnya.

Kurang adanya fitur yang menjadi idola merupakan salah satu kesalahan dalam pengembangan pendidikan agama dan moral pada anak usia dini. Selain tokoh idola guru, terdapat juga tokoh seperti orang tua, tokoh masyarakat bahkan kalangan selebritis. Hal ini akan semakin berpengaruh dengan semakin tinggi tingkat pengidolaan anak terhadap figur tersebut.

Lemahnya Pembahasan tentang Konflik Moral di Sekolah.

Seorang anak sering berada dalam situasi konflik moral, dimana nilai moral yang diajarkan, ditanamkan di sekolah kadang sering berbeda dengan situasi moral yang Ada masyarakat.

Anak akan mencari perilaku moral menurut keuntungan yang diperolehnya meskipun perilaku tersebut  bukan perilaku  yang diharapkan dalam pendidikan moral, misalnya jika anak hidup dalam lingkungan teman yang baik ia akan cenderung memutuskan perilaku yang baik. Sebaliknya jika berada dalam lingkungan teman yang kurang baik, maka akan cenderung melakukan perilaku moral yang kurang baik.

Selain hal diatas berikut juga beberapa kesalahan dalam pengembangan pendidikan agama dan moral pada anak usia dini yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan agama dan moral pada anak, yaitu:

  • Pada suatu lingkungan tertentu kurang tertanamnya jiwa agama pada setiap orang
  • Kurang stabilnya keadaan sosial, ekonomi, politik, dan keamanan masyarakat
  • Tidak mengindahkan ajaran agama dan dasar moral dengan banyaknya tulisan dan gambar yang kurang baik
  • Pendidikan agama dan budi pekerti yang baik tidak dapat terlaksana.
  • Orang tua kurang mempunyai kesadaran akan urgensi pendidikan agama dan budi pekerti bagi anak.
  • Banyak orang yang mengabaikan untuk berbuat baik.
  • Anak berada dalam suasana rumah yang kurang baik.
  • Anak kurang mendapatkan bimbingan untuk mengisi waktu luang yang dimilikinya.
  • Anak kurang mendapatkan tenaga bimbingan serta tempat layanan untuk  bimbingan.

Itu dia kesalahan dalam pengembangan pendidikan agama dan moral pada anak usia dini. Sebagai orang tua, guru selain memberikan pengetahuan, juga harus membantu anak mempunyai moral baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *