Dampak Buruk Gadget Terhadap Aspek Fisik-Motorik Anak Usia Dini

Dampak Buruk Gadget Terhadap Aspek Fisik-Motorik Anak Usia Dini

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya, tak terkecuali akan ada dampak buruk gadget yang dirasakan. Seiring perkembangan teknologi yang makin meroket, keberadaan gawai menjadi salah satu alat komunikasi paling dicari saat ini. Para orang tua milenial yang mengikuti perkembangan digital tak akan bisa jauh dari internet dan ponsel pintar.

Anak usia dini dalam kisaran 0-5 tahun tentu membutuhkan banyak eksplorasi untuk merangsang tumbuh kembangnya. Hal ini tentu membutuhkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Bila keduanya hanya fokus memberikan gadget kepada anak, maka perkembangan fisik dan motorik mereka akan terhambat.

#1 Pengaruh Gadget untuk Perkembangan Fisik-Motorik Anak

Anak-anak yang keranjingan dengan ponsel pintar, biasanya akan fokus duduk atau rebah dalam satu tempat dalm kurun waktu yang lama. Perkembangan motorik dan fisik yang berkaitan dengan kegiatan gerak tubuh seperti berlari, melompat, dan berguling, bisa menjadi kegiatan yang enggan dilakukan. Dampaknya, perkembangan fisik-motorik akan melambat.

Padahal, secara fitrah, anak-anak pada masa golden age akan semangat berkegiatan di lura rumah seperti berjalan-jalan, olah raga, atau sekadar bermain bola di taman belakang. Dampak buruk gadget yang terlalu sering digunakan akan membuat anak lebih nyaman di dalam rumah, menghabiskan waktu untuk melihat ponsel pintar.

Baca Juga: 5 Aktivitas Untuk Mengembangkan Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Dalam Kehidupan Sehari-hari

#2 Strategi untuk Membuat Gadget Lebih Bermanfaat

a. Menyeimbangkan antara teknologi dan kegiatan harian

Memang tak dapat dipungkiri, beberapa video akan membuat anak lebih pintar. Hal ini akan terjadi bila Anda bisa menyeimbangkannya dengan kegiatan anak di rumah. Anak bisa belajar huruf dan warna dari video Youtube, tetapi Anda bisa mengajarkan anak untuk mengenali warna dan huruf secara langsung. Gunakan peralatan apapun yang ada di rumah sebagai media pembelajaran.

b. Menjadi contoh (role model) yang dilihat anak

Jika tak ingin dampak buruk gadget menghantui anak-anak di rumah, maka orang tua harus menjadi salah satu role model untuk mereka. Letakkan ponsel pintar Anda saat berbicara pada anak. Tatap mata mereka saat menyampaikan nasihat. Latih diri sendiri untuk tidak terlalu sibuk pada layar ponsel saat quality time dengan anak-anak.

c. Berikan waktu screentime yang disepakati bersama-sama

Tak masalah bila Anda tetap ingin bersantai dan menyibukkan diri dengan ponsel untuk sekadar melepas penat sehari bekerja. Pastikan bahwa anak-anak memahami hal tersebut sebagai salah satu ‘hiburan’ orang tuanya. Anda bisa membuat kesepakatan bersama anak untuk melakukan screen time.

Misalkan, Anda mengatur alarm dalam 10 menit ketika anak meminta untuk bermain ponsel. Anda bisa menyiasati dengan aturan yang bisa disepakati bersama,  seperti kesepakatan bahwa boleh bermain ponsel setelah sarapan atau setelah si anak berhasil pipis sendiri di kamar mandi, dan sejenisnya.

Aturan akan membuat anak lebih disiplin untuk bisa mengontrol dirinya sendiri. Aturan juga akan membuat anak lebih paham dengan konsekuensi yang harus diterimanya bila melakukan pelanggaran. Aturan juga akan mengasah Anda untuk berkomunikasi dengan bijak kepada anak, sehingga dampak buruk gadget bisa diminimalisir.

#3 Tips Bermain dengan Menyenangkan Tanpa Gadget

Bermain adalah salah satu hal yang paling disukai anak-anak. Oleh karena itu, bila Anda menginginkan perkembangan fisik-motorik anak meningkat, lakukan permainan menyenangkan bersama anak. Ajak anak untuk mengeksplorasi dunia luar seperti ke taman atau ke sungai.

Baca Juga: Peran Penting Orang Tua dalam Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini

Ajarkan anak untuk mengetahui dunia dengan bermain ke kebun binatang atau sekadar melihat kupu-kupu di kebun belakang rumah. izinkan anak-anak untuk bermain dengan teman sebayanya untuk melatih perkembangan sosial dan empatinya. Anak-anak yang diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri, tentu akan tumbuh jadi anak yang berani.

Anda bisa menghadirkan permainan puzzle atau lego untuk mengasah motorik halusnya. Anda bisa memberikan bola dan bermain lempar tangkap untuk mengasah motorik kasar anak. Semua kegiatan bisa diusahakan agar anak tak fokus pada gadget saja.

Meskipun memiliki kelebihan, adanya dampak buruk gadget menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai. Ponsel pintar tentu akan membuat anak menjadi lebih cerdas sesuai tahapan usianya. Akan tetapi, penggunaan yang tidak bijak tentu akan berpengaruh secara keseluruhan terhadap tumbuh kembangnya. Tak hanya dalam aspek fisik-motoriknya saja, lebih jauh juga akan mempengaruhi sosial dan psikologisnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *