Ayo Lestarikan Budaya Melalui Tarian Daerah

Mengapa kita (generasi milenial) harus mengenal serta budaya daerah? yukk simak uraiannya. Budaya Daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu, yang merupakan warisan dari para pendahulu dari suatu suku yang mendiami suatu daerah. Setiap budaya daerah memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Budaya daerah termasuk di dalamnya tradisi merupakan kekayaan bangsa sehingga sudah seharusnya dilestarikan. Tradisi dan budaya tersebut diwariskan secara turun-temurun dan diciptakan oleh nenek moyang kita sebagai sarana untuk pemujaan kepada Sang Pencipta, sebagai hiburan dan rekreasi. Tradisi dan budaya tersebut berupa bahasa, kesusasteraan, seni musik, lagu, tarian, mainan, rumah adat, permainan, olahraga, kuliner dan lain sebagainya. Mengapa Budaya Daerah perlu dilestarikan?

Bukan hanya orang dewasa yang harus mengenal budaya daerah, akan tetapi anak-anak juga harus dikenalkan pada budaya yang kita miliki. Mengapa demikian? Karena pengenalan budaya daerah pada anak-anak adalah salah satu menanamkan rasa cinta tanah air dan menumbuhkan rasa bangga pada negara kita karena kita kaya akan budaya. Uraian dari walikota Trenggalek ialah “Menanamkan rasa bangga dan mencintai dengan sepenuh hati warisan tradisional budaya asli perlu ditanamkan sejak dini. Anak-anak sejak dini perlu diberi pemahaman bahwa budaya kita mencerminkan nilai-nilai moral bangsa Indonesia dan identitas bangsa di tengah-tengah masyarakat dunia. Jika bangga dan mencintai budaya asli kita sendiri, maka bangsa lain akan mengetahui asal-usul kita dan menghargai serta menghormati kita.”

Salah satu wujud pengenalan budaya pada anak yaitu terlihat pada gambar diatas. Ya benarr, di SDN 3 Kedungsigit setiap tahunnya mengadakan pentas seni yang diisi dengan berbagai pertunjukan bakat anak. Salah satunya yaitu 6 anak diatas sedang menarikan tari sajojo yang berasal dari papua. Kostum yang dikenakan dibuat semirip mungkin dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapatkan. Ikat kepala yang dikenakan juga memanfaatkan bulu ayam yang disusun dan modifikasi agar sesuai dengan aslinya. 

Selain Pentas Seni, SDN 3 Kedungsigit juga mempunyai Ekstrakurikuler yang bisa menambah skill anak usia dini serta menambah pengalaman tersendiri untuk anak. Waktu untuk penyelenggaraannya juga hanya 1-2 jam sehingga membuat anak tidak bosan karena terlalu lama. 

Pengenalan budaya melalui pentas seni seperti ini sudah dijamin memberikan kesan tersendiri pada anak. Dengan begitu anak akan lebih mengenal berbagai budaya melalui pementasan yang dipamerkan teman-temannya. Melestarikan budaya dapat dimulai dengan hal kecil seperti ini agar budaya yang kita miliki tidak mudah tergeser oleh perkembangan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *