Apa Saja Gizi Seimbang untuk Anak Usia Dini

gizi seimbang pada anak usia dini

Gizi seimbang untuk anak usia dini sangat diperlukan agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan menjaga kesehatan tubuh. Namun ternyata gizi seimbang bukan hanya dari makanan saja, tetapi juga dari pola hidup sehat lainnya, seperti rajin berolahraga dan membiasakan berperilaku bersih.

4 Prinsip Pilar Gizi Seimbang untuk Anak Usia Dini

Melansir dari akun Instagram Kemendikbud, ada 4 prinsip pilar gizi seimbang untuk anak usia dini yang harus diterapkan oleh orang tua. Prinsip pilar gizi seimbang ini harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari terutama saat musim banyak penyakit. Berikut ini keempat prinsip pilar gizi seimbang tersebut.

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Berikan makanan yang bergizi pada anak setiap harinya untuk memenuhi nutrisi tubuh. Setiap harinya makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak harus mempunyai gizi yang seimbang. Gizi seimbang dalam makanan yaitu terdiri dari karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serat, dan sebagainya.

Setiap makan, dalam piring si Kecil disarankan tersedia makanan pokok sumber karbohidrat (nasi atau kentang), lauk-pauk untuk sumber protein (ikan, daging ayam, tahu, tempe, kacang-kacangan), sayur-mayur untuk sumber mineral dan serat (bayam, wortel, kol, brokoli, dsb.), dan buah-buahan untuk sumber vitamin (jeruk, apel, pisang, dll.).

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Anak-anak harus diajarkan sejak dini untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh PHBS yaitu menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, membersihkan tempat tinggal, tidak makan makanan yang sudah jatuh, dan sebagainya.

Selain itu, pakaikan alas kaki ketika anak akan bermain di luar rumah untuk mencegah dari penyakit cacingan. Dengan perilaku hidup bersih dan sehat akan membuat anak lebih kecil kemungkinan untuk terserang penyakit yang disebabkan kumat dan bakteri.

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Saat ini, banyak anak usia dini yang jarang melakukan aktivitas fisik karena hanya berdiam diri menonton hiburan yang ada di gadget/hp. Padahal, aktivitas fisik sangat penting dalam menyempurnakan gizi seimbang untuk anak usia dini. Aktivitas fisik akan membuat tubuh sehat dan menjadi kesempatan untuk anak melakukan eksplorasi.

Aktivitas fisik yang bisa dilakukan oleh anak usia dini yaitu olahraga ringan, bermain, dan belajar melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu, menyiram tanaman, dan sebagainya. Aktivitas fisik ini bisa dilakukan bersama-sama dengan orang tua agar hubungan orang tua dan anak semakin erat.

4. Menimbang Berat Badan

Memiliki berat badan ideal sangat dianjurkan untuk semua kalangan, termasuk anak-anak. Setelah rutin memberikan makanan yang bernutrisi, melakukan aktivitas fisik dan berperilaku sehat, maka selanjutnya untuk rutin menimbang berat badan anak.

baca juga : 7 Kreasi DIY Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Berat badan yang gemuk berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, sedangkan berat badan yang terlalu ringan pada anak bisa karena cacingan atau penyakit lainnya. Jika rutin menimbang berat badan dan pada saat tertentu anak mengalami perubahan berat badan yang drastis, maka kemungkinan ada yang salah pada tubuhnya.

Berat badan yang ideal adalah berat badan yang serasi dengan tinggi badan. Terdapat rumus khusus untuk menghitung berat badan ideal seseorang berdasarkan tinggi badannya, lalu rumus untuk mengetahui apakah berat badan saat ini termasuk obesitas, ideal, atau kekurangan gizi.

Pengaruh Gizi Seimbang Terhadap Kecerdasan Anak

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, asupan gizi seimbang untuk anak usia dini dapat membantu meningkatkan volume otak, mendukung kemampuan berpikir, dan meningkatkan potensi akademik ketika di sekolah. Dengan begitu, proses tumbuh kembang anak akan berjalan secara optimal.

Selain kecerdasan otak, gizi seimbang pun akan berpengaruh baik terhadap perkembangan emosional anak. Contohnya jika anak kekurangan vitamin B dan D, zat besi, zink, magnesium, dan omega 3 bisa membuat suasana hati kurang bahagia.

Sedangkan, jika kelebihan nutrisi misalnya karbohidrat dapat membuat kadar gula darah dalam tubuh naik turun sehingga membuat anak mudah lelah dan kurang semangat untuk belajar. Emosional anak yang terganggu dapat berpengaruh juga terhadap proses tumbuh kembangnya.

Gizi seimbang untuk anak usia dini mempunyai banyak manfaat untuk kecerdasan, kesehatan, dan emosional anak. Oleh karena itu, orang tua harus memenuhi asupan nutrisinya dengan seimbang dan mengajak anak untuk melakukan kegiatan prinsip gizi seimbang lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *