Mendidik Tidak Bisa Mendadak! Inilah 6 Pondasi Pelajar Pancasila Anak yang Harus Ditanamkan Sejak Dini

anak pancasila

Mendidik anak rupanya juga diatur dalam pondasi Pelajar Pancasila Anak yang menghasilkan 6 butir aturan yang sebaiknya ditanamkan pada anak sedini mungkin. Mendidik anak artinya memberikan pengetahuan, pengarahan, dan pendampingan kepada anak terkait segala hal yang ada di sekitar lingkungannya. Apa saja butir Pelajar Pancasila yang harus anak pahami? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Butir 1: Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar di Indonesia harus diajarkan tentang keimanan kepada Tuhan, kemudian bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk eksistensi dari pengamalan butir 1 ini adalah sebagai berikut.

Akhlak Beragama

Anak-anak sebagai individu, perlu diperkenalkan keyakinan beragama, karena hal ini mencakup butir Pancasila sila pertama. Pondasi agama ini diperkenalkan pertama kali oleh keluarga dan orang tua. Oleh karena itu, penanaman akhlak beragama harus benar-benar ditanamkan pada anak bahkan sejak dari dalam kandungan.

Akhlak Pribadi

Akhlak pribadi anak berkaitan dengan kebiasaan dan pembiasaan dari lingkungan di sekitar. Anak diibaratkan sebagai kanvas putih yang siap “diwarnai” sesuai keinginan “pelukis” yang akan membentuknya.

Akhlak kepada Manusia

Anak-anak juga harus diajarkan tata krama kepada sesama manusia, karena hubungan ini akan terus membersamai anak hingga mereka dewasa. Dengan memiliki akhlak yang baik, niscaya mereka akan lebih mudah berbaur dengan masyarakat.

Akhlak kepada Alam

Tak hanya harus bisa baik kepada sesama manusia, anak juga wajib menghargai lingkungan sekitar dan alam semesta. Menjaga lingkungan mulai dari membuang sampah pada tempatnya adalah penanaman akhlak dasar kepada anak-anak.

Akhlak bernegara

Hal lain yang juga harus dikenalkan kepada anak yakni kepatuhan dan akhlak bernegara. Patuh pada aturan kenegaraan seperti rambu lalu lintas adalah langkah awal memberikan pemahaman yang baik dalam akhlak bernegara.

baca juga: Ini dia, 5 Rekomendasi Buku Parenting yang Populer!

Butir 2: Berkebhinekaan Global

Bentuk butir Pelajar Pancasila Anak yang ke dua yakni pelajar harus memiliki kebhinekaan global. Hal ini akan membentuk pribadi anak menjadi lebih bertoleransi pada budaya, adat, dan kebiasaan tertentu di luar kebiasaan yang ada pada dirinya.

Mengenal dan Menghargai Budaya

Dengan kebhinekaan yang mengglobal, anak akan “dipaksa” untuk bisa mengenal dan menghargai budaya yang ada di tanah air, maupun di luar Indonesia. Penanaman butir satu ini sangat penting karena pada akhirnya anak akan dihadapkan pada masyarakat yang lebih luas.

Kemampuan Komunikasi Intrakultur dan Bisa Berinteraksi dengan Sesama

Pelajar Indonesia harus mulai diperkenalkan dengan cara berkomunikasi yang baik, sehingga bisa melakukan interaksi dengan sesama tanpa harus melukai. Terkadang, permasalahan para milenial adalah kurang peka pada lingkungan sehingga memicu gesekan social.

Punya Refleksi dan Tanggung Jawab Kebhinekaan

Dengan memahami komunikasi, tentu hal ini akan memudahkan Anda sebagai orang tua untuk memantau perkembangan refleksi dan tanggung jawab anak. Dengan demikian, perkembangan kebhinekaan mereka pun akan terbentuk sesuai dengan lingkungan di sekitarnya.

Butir 3: Gotong Royong

Butir Pelajar Pancasila Anak yang ke tiga yakni gotong royong. Dalam pelaksanaannya, pelajar diharapkan bisa memiliki sikap kolaborasi, peduli, empati, dan bisa berbagi dengan kawan dan lingkungan sekitar. Upaya ini untuk membentuk pribadi anak agar bisa bekerja sama dengan orang lain.

Butir 4: Mandiri

Para pelajar di Indonesia harus paham bahwa salah satu kriteria pribadi yang sukses yakni bisa terukur kemandiriannya. Dalam hal ini, seorang individu harus bisa bertanggung jawab pada pribadinya dengan memiliki regulasi diri yang baik, serta kesadaran akan dirinya sendiri.

Butir 5: Bernalar Kritis

Pelajar Indonesia wajib memiliki pemikiran yang kritis karena hal ini akan berkaitan dengan proses dan tahapan berpikir, mengambil keputusan, dan merefleksikan pemikiran dengan cara yang lebih luas.

Butir 6: Kreatif

Pelajar di Indonesia juga sebaiknya punya kreativitas, karena hal ini akan memberikan peluang kesempatan berkarya dan bekerja lebih luas. Ide yang orisinal, eksekusi yang out of the box, dan sejenisnya menjadi satu inovasi baru untuk masa yang akan datang.

Mengamalkan butir Pelajar Pancasila Anak dan mengembangkan kepribadian mereka sesuai dengan tahapan usia menjadi satu catatan penting untuk orang tua. Tugas utama para orang tua yakni mengantarkan anak-anak menjadi generasi cemerlang masa depan yang bisa menjadi tumpuan agama, bangsa, dan negara. Setuju, ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *