Budaya Lingkungan Bebas Asap Rokok sebagai Habit Hidup Anti Narkoba Sedari Dini

Mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa rokok merupakan salah satu narkotika jenis rendah yang marak digunakan oleh masyarakat. Hampir di seluruh tempat yang pernah kita kunjungi tak luput dari kepulan asap rokok yang mengudara. Berpredikat sebagai pemegang juara 3 dengan konsumen perokok tertinggi di dunia, seharusnya masyarakat Indonesia perlu menyadari bahwa dampak secara luas akan berpengaruh pada kualitas Kesehatan generasi muda maupun berdampak pada segi perekonomian. Penting diketahui, kandungan nikotin yang ada pada rokok merupakan salah satu bagian dari zat psikotropika stimulan dimana zat tersebut adalah zat aktif yang terdapat pada narkoba. Dampak rokok tidak hanya dirasakan oleh para perokok aktif saja, perokok pasif yang menghirup asap rokok juga ikut terdampak apabila hal tersebut berlangsung terus menerus. Dan mirisnya, perokok pasif yang tidak merasakan secara langsung nikmat dari rokok juga memiliki tingkat resiko terjangkit penyakit yang hampir sama seperti perokok aktif.

Lalu apa dampak yang ditimbulkan pada perokok pasif khususnya Anak Usia Dini yang sering terpapar asap rokok? Kemampuannya yang tinggi dalam menyebarkan zat kimia beracun di udara menjadikan rokok sebagai salah satu penyebab masalah pada gangguan Kesehatan seputar pernafasan, perkembangan paru-paru, alergi, iritasi mata, hingga kanker. Pasalnya anak usia dini merupakan individu yang Tengah berada pada tahap pertumbuhan dan perkembangan, begitupun sistem imun tubuh pada anak masih belum terbentuk dengan sempurna. Terkait hal tersebut BNN telah mencetuskan bahwa rokok merupakan gerbang narkoba yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemakainya saja.

Sekarang, menjadi sangat penting bagi kita sebagai individu dewasa yang berada di sekitar anak-anak calon generasi muda di masa mendatang untuk menciptakan kebiasaan hidup anti narkoba sedari dini dengan mewujudkan lingkungan bebas asap rokok. Anak adalah peniru yang sangat ulung, bagaikan sebuah bayangan dia akan menirukan seluruh kebiasaan/gerak-gerik orang-orang di dekatnya. Perasaan yang awalnya penasaran, kemudian berubah menjadi coba-coba setelah merasakan nikmat sesaat dari rokok maka akan menimbulkan kecanduan yang sulit dihilangkan.  Kecanduan akan nikmat sesaat inilah yang terkadang membuat kebanyakan orang lupa akan bahaya jangka panjang yang akan diderita. Dengan demikian, mari jauhkan calon generasi muda bangsa dari gerbang narkoba dimulai dari hal kecil seperti menciptakan lingkungan bebas asap rokok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *