Meskipun masih berada di usia dini, upaya untuk mengajarkan sikap penyesuaian diri kepada anak harus mulai diperkenalkan. Nantinya, anak-anak akan bergaul dan bersosialisasi dengan beragam karakter teman seusianya yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan strategi dan latihan yang bisa terus dilakukan agar menjadikan anak Anda sebagai pribadi yang tidak mudah gagap terhadap perubahan yang baru.
Bagaimana cara mengajarkan sikap untuk menyesuaikan diri di lingkungan PAUD? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Menunjukkan sikap berani dan waspada
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi lebih berani di hadapan publik. Salah satu upayanya adalah dengan mengenalkan dunia luar kepada anak sejak masih usia batita. Ketika anak sering bertemu dengan orang asing dan lingkungan baru, maka sejak kecil, dirinya akan belajar untuk beradaptasi dengan baik. Cara ini bisa menjadi langkah awal dalam mengajarkan sikap penyesuaian diri selama berada di PAUD.
Selain mengupayakan dengan keberanian, anak juga harus diajarkan sikap waspada. Terutama pada orang-orang asing yang tak pernah dijumpainya. Masa usia PAUD termasuk masa ketik anak sudah paham berkomunikasi dan bisa menghafal orang-orang di sekitarnya. Berikan instruksi untuk tidak menerima pemberian atau ajakan dari orang yang tidak dikenalnya.
Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Sikap Sabar di PAUD
2. Memberikan penanaman sikap bertanggung jawab
Etika untuk mulai bertanggung jawab juga bisa menjadi langkah untuk memulai kemandirian dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Anda dapat mengajarkan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan mainan yang dipakai di tempatnya, dan sejenisnya. Penjelasan yang berskema sebab-akibat akan lebih mudah diterima anak. Gunakan cara ini untuk menjelaskan sebuah kegiatan dan dampaknya untuk diri sendiri.
3. Menanamkan perilaku santun dan menghormati orang lain
Bersikap santun dan menghormati orang lain merupakan salah satu langkah baik dalam mengajarkan sikap penyesuaian diri untuk anak usia PAUD. Bagaimana cara memulainya? Yakni dengan tidak semena-mena dengan barang milik orang lain. Selain itu anak juga bisa diajarkan untuk berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya.
Penanaman etika dan perilaku baik memang harus dicontohkan sejak dalam rumah. Sehingga orang tua tidak bisa melepaskan tanggung jawab sepenuhnya kepada PAUD atau TK yang memberikan pengajaran lainnya sebagai pembelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan tata krama harus ditegakkan dari keluarga inti sebelum ke ranah sosial lainnya.
4. Membiasakan untuk mengucapkan 4 kata ajaib
Attitude dan manners yang baik akan selalu bertumpu pada empat kata ajaib untuk anak. Apa saja empat kata ajaib itu? Pertama, mengucapkan permisi. Permisi adalah salah satu ungkapan pembuka yang harus diajarkan sejak anak mulai bisa berbicara. Permisi adalah salah satu kata yang dewasa ini amat jarang terdengar dari mulut seseorang. Hal ini karena pembiasaan yang tidak lagi diteruskan oleh orang-orang zaman sekarang.
Kata kedua adalah permintaan maaf. Kata maaf adalah salah satu hal yang kini makin disamarkan dengan kata ‘baperan’ atau ‘sensitif’ pada orang dewasa. Padahal, meminta maaf tidaklah sulit jika dibiasakan. Anak-anak cenderung akan lebih banyak meniru kedua orang tuanya. Maka, pembiasaan kata maaf ini menjadi penting agar anak bisa membiasakan diri pada lingkup yang lebih luas.
Kata ketiga adalah permintaan tolong. Salah satu cara mengajarkan sikap penyesuaian diri pada anak di usia emas yakni dengan membiasakan untuk ucapkan tolong. Tanpa kata tolong, ucapan seseorang hanya akan terdengar seperti memerintah bukan? Padahal hampir semua orang tidak suka diperintah. Oleh karena itu, menyelipkan kata tolong dalam pembiasaan sehari-hari akan membuat anak lebih menghargai orang lain dan dirinya sendiri.
Kata ketiga adalah terima kasih. Hal ini menjadi sebuah bentuk penghargaan atas apa yang dilakukan orang lain. Siapa pun akan senang dengan ucapan terima kasih seseorang. Oleh karenanya, membiasakan ucapkan terima kasih kepada anak juga akan membentuk pribadinya menjadi lebih baik saat ia tumbuh dewasa.
Dengan modal pengetahuan dan cara mengajarkan sikap penyesuaian diri di PAUD yang benar, anak-anak usia emas ini akan tumbuh jadi pribadi yang bisa beradaptasi. Anak-anak yang tumbuh besar dengan cara beradaptasi yang baik, dirinya akan lebih mudah membawa diri di lingkungan yang baru. Mereka tak akan mudah takut dan lebih berani untuk mengekspresikan diri.