Siapkah Institusi Pendidikan di Wilayah Sidoarjo Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0?

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu bagian dari Provinsi Jawa Timur dengan ibukota Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian masyarakat, Pertanian, perikanan, dan industri manufaktur merupakan sektor perekonomian utama  kabupaten Sidoarjo. Wilayah kabupaten Sidoarjo merupakan kota satelit bagi kota Surabaya selaku ibukota provinsi Jawa Timur menyimpan potensi sebagai kawasan industri unggulan. Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang berdekatan dengan Surabaya selaku pusat bisnis di Indonesia Timur, selain itu, Kabupaten Sidoarjo juga dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Juanda. Sidoarjo didominasi industri manufaktur fenomena seiring pesatnya industrialisasi, Pabrik-pabrik terus bertambah dan bahkan beberapa dibangun di area pertanian, hal tersebut berdampak pada minimnya minat warga untuk bertani. Dimana belakangan ini kebanyakan penduduk di kabupaten Sidoarjo lebih memilih kerja di pabrik atau di sektor-sektor lain ketika mulai beranjak dewasa.

Jika kita melihat sejarah revolusi industri yang dimulai dari revolusi industri 1.0, 2.0, 3.0 hingga sekarang ini sedang mengalami transformasi melalui revolusi industri 4.0. dimana teknologi robot akan mengganti tenaga manusia, serta teknologi akan menggantikan pekerjaa yang berbahaya yang mampu memutus jarak sehingga revolusi industri 4.0 ini juga disebut sebagai era disrupsi teknologi. Menurut Schwab (2017), bahwa era disrupsi teknologi merupakan gabungan antara domain fisik, digital, dan biologi. Sehingga melalui digitalisasi di revolusi industri 4.0 diharapkan semua proses di beberapa sektor pekerjaan dapat dikendalikan  agar menjadi lebih efisien, produktif dan fleksibel.

Sebagai komitmen pemerintah dalam membangun industri manufaktur  yang memiliki daya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0, maka pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 April 2018 meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai peta jalan dan strategi Indonesia dalam memasuki era digital.  Adapun industri lima prioritas dari implementasi dari Making Indonesia 4.0 sebagai percontohan antara lain industri makanan dan minuman, industri kimia, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, dan industri elektronika. Tentunya dengan adanya program Making Indonesia 4.0 dari pemerintah Indonesia ini maka mau tidak mau daya saing industri di Kabupaten Sidoarjo harus dapat meningkat. Kabupaten Sidoarjo selaku salah satu kabupaten yang kaya akan hasil alam, perlu melakukan transformasi pembangunan ekonomi menuju ekonomi berbasis produktivitas yang didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas  serta memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi.

Tentunya dalam mewujudkan ekonomi berbasis produktivitas tersebut dibutuhkan suatu peran lembaga pendidikan sebagai “penghasil”  SDM yang berkualitas tinggi serta memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi yang siap masuk dunia kerja.  Lembaga pendidikan terdiri atas lembaga formal dan lembaga pendidikan non formal. Lembaga pendidikan formal berdasarkan sistem pendidikan nasional meliputi 5 jenis atau bentuk di Indonesia, yaitu universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Sedangkan lembaga pendidikan non formal meliputi lembaga pelatihan, dan lembaga keterampilan.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2018 bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Sidoarjo sebesar 79,83 dengan Rata-rata Lama Sekolah 10,12 Tahun dan Harapan Lama Sekolah 13,89%. Menurut Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri (Dalam Bisnis Indonesia 9 November 2018), bahwa untuk menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ke 7 didunia pada tahun 2030, Indonesia membuthkan 113 juta pekerja terampil, sedangkan yang tersedia saat ini hanya 57 juta tenaga kerja terampil, sehingga Indonesia membutuhkan 3,8 juta tenaga kerja terampil per tahun untuk dapat memenuhi kebutuhan 113 juta tenaga kerja terampil pada tahun 2030 nanti.  Berdasarkan hasil laporan dari World Economic Forum, bahwa ada 10 Skill yang wajib dimiliki tenaga kerja pada tahun 2020 nanti, antara lain Complex Problem Skill, Critical Thinking, Creativity, People Management, Coordinating with others, Emotional Intelligence, Judgement and Decision Making, Service Orientation, Negotiation, dan Cognitive Flexibility.

Dalam sebuah Pidato Joko Widodo Pada Saat Pelatikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024, pada tanggal 20 Oktober 2019, salah satu program prioritas dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia. Dimana pemerintah akan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, dalam pencanangan Indonesia

Untuk itu dalam rangka mewujudkan hasil output SDM yang berkualitas dan siap memasuiki dunia kerja di berbagai sektor industri di wilayah Sidoarjo, pihak lembaga pendidikan perlu memiliki kurikulum dengan pendekatan human digital yang sudah sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), meliputi kompetensi teknis, dan kompetensi manajerial. Selain itu, pihak lembaga pendidikan juga perlu melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah daerah dalam menfasilitasi pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan industri di Kabupaten Sidoarjo. Serta pihak lembaga pendidikan dan pemerintah juga dapat bermitra dengan asosiasi industri dalam melakukan pembinaan dan pengembangan industri, karena selama ini yang menjadi permasalahan rendahnya mutu dari lulusan lembaga pendidikan adalah permasalahan kurikulum yang tidak update, terbatasnya infrastruktur belajar, terbatasnya kemampuan dan pengetahuan tenaga pengajar terhadap implementasi dunia kerja secara praktis, hingga tidak adanya link and match dengan industri terkait. Sehingga dengan adanya sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan asosiasi industri ini maka dapat dihasilkan kompetensi pekerja industri yang selain siap bekerja dan mampu beradaptasi dengan dunia kerja langsung, juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan potensi yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *