Cangkruk merupakan istilah yang sejak dahulu kala sangat populer dikalangan masyarakat, khususnya masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arti kata cangkruk sendiri dalam kamus bahasa Jawa-Indonesia berarti duduk. Atau dalam istilah sehari-hari jagongan atau kongkow. Cangkruk merupakan istilah dasar dari cangkrukan yang jika artikan dalam perilaku kita berupaka kegiatan nongkrong bersama atau beramai-ramai bersama para tetangga, teman, rekan bisnis maupun keluarga disertai kegiatan mengobrol, sharing pengalaman, curhat hingga bersenda gurau. Cangkrukan dapat dilakukan di depan rumah, pinggir jalan dan tempat ruang publik. Di era moderen sekarang ini cangkrukan sering dan identik dilakukan di restoran, kafe hingga warung kopi.
Kita tentu ingat yang sempat menikmarti kehidupan era 80 dan 90an, dimana kegiatan cangkrukan di restoran, kafe hingga warung kopi.diisi dengan kegiatan saling bercerita satu sama lain. Dimana ketika satu orang bercerita, yang lain menyimak dan sesekali menimpali. Kegiatan cangkrukan pada jaman tersebut betul-betul murni sharing atau bertukar pikiran antara manusia, dimana setiap pelaku cangkrukan saling fokus terhadap lawan bicara. Aktivitas cangkrukan di restoran, kafe hingga warung kopi disertai dengan menikmati hidangan minuman dan makanan sebagai “bumbu” pelengkap dari aktivitas cangkrukan. Tidak lupa dalam kegiatan cangkrukan yang dilakukan restoran, kafe hingga warung kopi di iringi dengan siaran televisi atau lantunan musik di tempat tersebut.
Seiring dengan perkembangan jaman, dimana saat ini kita bisa dibilang berada di era ICT (Information Communication and Technology), dimana berimbas pula terhadap perubahan aktivitas dan budaya cangkrukan. Gadget berupa smartphone yang semkain hari semakin canggih serta mengiringi dengan setia setiap manusia membuat pengaruh besar dan pola kehidupan individu maupun sosial.
Cangkrukan pada jaman sekarang tidak murni saling bertukar pikiran. Adanya gadget berupa smartphone yang dimiliki setiap individu mempengaruhi aktivitas utama dari cangkrukan, ha ini ditambah dengan adanya fasilitas pendukung di restoran, kafe hingga warung kopi berupa akses Wifi bagi semua pengunjung, turut mempengaruhi makan dari budaya cangkrukan di jaman sekarang. Cangkrukan di jaman sekarang terdiri dari kegiatan berkumpul dan bercerita disertai dengan memperhatikan aktivitas pada smartphone masing-masing dan aktivitas berkumpul ringan sekedar menanya kabar ringan (say hello) lalu beraktivitas dengan gadget masing-masing. Sehingga dapat dikatakan budaya cangkrukan pada jaman sekarang adalah aktivitas berkumpul untuk ‘bermain’ dengan gadget masing-masing. Maraknya budaya cangkruk ini, khususnya kafe dan warung kopi yang memang identil tempat nongkrong tidak bisa lepas dari aktivitas penyediaan free wifi yang cepat serta penyediaan listrik untuk charge atau mengisi daya pada smartphone. Itulah perubahan jaman yang diikuti dengan kecanggihan teknologi merubah pula gaya hidup dan budaya khususnya budaya cangkrukan pula.