Peran Pendidikan Keluarga di Masa Pandemi

Kapan ya anak-anak boleh masuk sekolah? mungkin pertanyaan ini setidaknya sering terlontar pada grup-grup WA ortu siswa, seolah sudah “rindu” aktivitas pendidikan anak-anak berada di sekolah, pun demikian saya sempat stressfull menjalani day to day anak, namun sebelum lebih jauh coba kita sama-sama refleksi, betulkah pendidikan anak-anak kita adalah peran sekolah?

Orang tua adalah orang yang sangat penting dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak. Pola dan kualitas pengasuhan anak maupun pendidikanya di lingkungan keluarga sangat ditentukan oleh kualitas dan kesiapan oleh keluarga (dalam hal ini orang tua) sendiri untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Orang tua bertanggung jawab terhadap proses pendidikan anak di dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam lingkungan keluarga inilah anak pertama kali memperoleh pendidikan dan bimbingan.Keluarga memiliki peran sebagai media sosialisasi pertama bagi anak. Peran inilah yang membuat orang tua memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan fisik dan mental anak.

Dalam dunia pendidikan, terdiri atas tiga lingkungan pendidikan yang disebut dengan trilogi pendidikan, yaitu pendidikan didalam keluarga, sekolah, dan juga masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut saling bekerja sama dan saling terkait di dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas bagi anak. Lingkungan keluarga yang bernuansa mendidik anak ditambah lingkungan masyarakat yang kondusif dan harmonis dapat meningkatkan proses pembelajaran yang dialami oleh anak didik di sekolah.

Pendidikan yang diberikan orang tua di lingkungan keluarga memiliki berbagai macam bentuk. Seperti yang diungkapkan oleh Walgito (2004), bahwa bentuk pola asuh oleh orang tua ada tiga macam yaitu, pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Dimana dari masing-masing pola pengasuhan tersebut mempunyai dampak yang berbeda-beda bagi perkembangan anak sendiri. Realita yang terjadi pada sumber daya manusia (sdm) di Indonesia adalah kuantitas yang banyak, akan tetapi kualitas yang rendah. Apalagi pemerintah Indonesia pada 2045 nanti mencanangkan Indonesia Emas, sebagai visi pemerintah dalam memandang kesejahteraan bangsa Indonesia tepat pada usia 100 tahun kemerdekaan (1945- 2045), tentunya permasalahan sdm dapat menjadi momok bagi Indonesia pada tahun 20145 jika tidak dibenahi. Di masa pandemi covid 19 yang belum berakhir, dimana masalah pendidikan di sekolah berlangsung secara online, tentunya pendidikan keluarga dan masyarakat berperan penting dalam pembentukan karakter dan kualitas anak yang pada akhirnya berujung pada kualitas sumber daya manusia.

Adapun bentuk pola asuh keluarga yang dapat dilakukan kepada anak di masa pandemi covid 19 ini antara lain mendampingi anak dalam pembelajaran daring, mendampingi anak di dalam pengerjaaan tugas sekolah (bukan yang mengerjakan), mengingatkan pola hidup sehat dan memperhatikan protokol kesehatan, memberikan edukasi pembelajaran lewat media televisi (contohnya program pendidikan di TVRI) serta pengawasan kepada anak terhadap konten di smartphone yang dibuka. Karena masa pandemi ini anak banyak di rumah dan pendidikan formal dilakukan via daring maka orang tua juga perlu aktif untuk berselancar dalam mengupgrade ilmu pengetahuan dan pola asuh anak, dan mengikuti webinar yang membahas tentang pola pendidikan anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *