Pengembangan aspek sosial-emosional pada anak usia dini harus diperhatikan. Sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Karena ada beberapa kasus anak tumbuh secara tidak normal. Apabila orang tua tidak mendeteksinya sedini mungkin, maka akan mempengaruhi perkembangannya.
Akibatnya, anak-anak akan merasa berbeda dan sulit menerima lingkungannya. Akan tetapi, jika sudah terdeteksi sedini mungkin, kamu bisa mencegahnya. Apalagi seiring bertambah usia, perkembangan terhadap aspek sosial-emosionalnya berbeda. Itulah penting untuk memantau perkembangan anak sejak usia dini.
Kedua aspek tersebut juga berpengaruh terhadap perilaku anak sampai dia tumbuh dewasa. Itulah kenapa orang tua harus mendeteksi masalah emosi pada anak sedini mungkin. Selain itu, ada beberapa alasan penting mengenai perkembangan sosial-emosional anak.
#1 Membantu Anak Mengenal Lingkungan
Salah satu pentingnya aspek sosial-emosional untuk anak karena bisa membantunya dalam bersosialisasi. Hal ini sangat penting mengingat makhluk hidup tidak bisa hidup sendirian. Di usia dini, anak sudah boleh diajari untuk membangun hubungan sosial. Melalui perkenalan, anak mulai bisa berinteraksi dan saling berbagi.
Bahkan, seiring usia, perkembangan emosional anak akan berubah menjadi perkembangan sosial. Pada tahap ini, pengembangan aspek sosial-emosional berubah menjadi pertemanan. Bahkan, anak-anak juga bisa menangani konflik bersama-sama. Selain itu, perkembangan sosial anak bisa membawa dampak baik saat dewasa nanti.
Baca Juga: Dampak Penggunaan Gadget dalam Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini
#2 Membuat Anak Lebih Mandiri
Salah satu alasan kenapa aspek sosial dan emosional penting dikembangkan karena membawa dampak baik pada anak. Anak-anak bisa menjadi lebih mandiri. Biasanya di umur 1-2 tahun, anak akan merasa tidak nyaman saat berpisah dengan seseorang. Nah, jika dibiarkan, maka pribadi anak yang tidak mandiri akan mulai terbentuk.
Oleh karena itu, kamu bisa melatihnya dengan cara berpisah dari anak sebentar. Cukup 10-15 menit saja saat anak sudah mulai terbiasa. Namun, orang tua harus berpamitan kepada anak agar anak mengerti kondisinya. Dengan begitu, perkembangan sosial dan emosionalnya akan lebih baik sejak dini.
#3 Membantu Mengenali Perasaan pada Anak
Tahap perkembangan sosial emosional anak usia dini mulai terlihat pada usia 2-3 tahun. Biasanya, di usia tersebut emosional anak cenderung meledak. Saat hal tersebut terjadi, kamu bisa meminta anak untuk bercerita. Jangan biarkan anak memendamnya sendiri karena akan membuatnya menjadi kebiasaan buruk.
Kamu bisa memberitahu anak mengenai emosi yang dia rasakan. Hal ini sangat membantu si kecil untuk mengenali dan memahami perasannya. Seperti yang diketahui, emosi terbagi menjadi dua bagian, emosi positif dan emosi negatif. Kamu bisa mengajarkan semua emosi tersebut untuk membantu perkembangan emosionalnya.
Selain itu, saat anak tidak bisa mengontrol emosinya, kamu bisa mengubah pandangan anak. Terkadang, saat anak marah, orang tuanya merasa kesal. Hal inilah yang membuat perkembangan emosi pada anak menjadi tidak baik. Sebagai gantinya, kamu bisa membuatnya mengerti akan hal terjadi.
Jika perlahan dia mulai mengerti permasalahannya, maka emosinya pun mulai mereda. Dengan begitu, kamu bisa membantu si kecil untuk mengambil langkah yang positif. Hal ini juga pastinya membuat anak merasa aman dan nyaman.
#4 Membantu Anak Menyelesaikan Masalah
Pentingnya perkembangan sosial anak usia dini karena bisa membantunya dalam menyelesaikan masalah. Biasanya, saat anak berusia 4-5 tahun, mereka sudah mulai belajar mengatasi masalah. Misalnya bagaimana meminta maaf kepada teman, mengucapkan terima kasih, dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Stimulasi untuk Mengembangkan Bahasa Pada Anak Sesuai Usia
Saat kamu menyuruh anak untuk meminta maaf, kamu juga perlu menjelaskan bahwa tindakannya salah. Jelaskan juga apa kesalahannya agar anak mengerti dan tidak mengulangi lagi. Dengan begitu, anak pun bisa belajar untuk menyelesaikan masalahnya.
#5 Membantu Anak untuk Berekspresi
Alasan penting adanya pengembangan aspek sosial-emosional yaitu membantu anak untuk mengekspresikan diri. Anak-anak cenderung mengikuti tingkah laku dan cara berbicara orang di sekitarnya. Namun, anak tidak tahu bahwa itu baik atau tidaknya. Jadi, kamu bisa membantu si kecil untuk mengungkapkan emosinya sendiri.
Caranya adalah dengan memberi ruang pada anak untuk bercerita. Biarkan si kecil cerita tentang apa yang dialaminya. Lalu, kamu bisa menanggapinya dengan tanggapan positif agar anak merasa dihargai.
Itulah beberapa alasan pentingnya pengembangan aspek sosial-emosional anak sejak usia dini. Jika kamu tidak ingin anak tumbuh secara emosional, maka kamu bisa mencegahnya sejak anak masih kecil.