Banyak orang tua, terutama ibu, yang tak terlalu peka tentang tanda dan penyebab speech delay pada anak usia dini. Padahal kemampuan bicara anak harus terus berkembang seiring dengan pertambahan usianya. Speech delay umumnya juga terjadi karena beberapa faktor. Artikel ini akan membahas serba-serbi speech delay secara lebih lengkap. Simak ulasannya berikut ini.
Jenis Gangguan Speech Delay pada Anak
Terdapat dua jenis pengelompokan anak yang mengalami speech delay berdasarkan faktornya.
Gangguan Speech Delay Fungsional
Gangguan speech delay fungsional berkaitan dengan kurangnya stimulus dan adanya pola asuh yang salah selama membersamai anak. Di antara beberapa faktor eksternal yang membuat hal ini semakin parah yakni sebagai berikut.
- Terlalu banyak menonton televisi atau gawai
- Kurangnya perhatian orang tua
- Tidak ada stimulus perkembangan berdasarkan usianya
Karena hal ini bersifat kondisional, maka peran orang tua untuk mengupayakan perkembangan bicara anak juga harus maksimal. Anak-anak dengan gangguan speech delay fungsional masih sangat bisa dikembalikan teknik kebahasaannya sesuai perkembangan usia, jika orang tua benar-benar mengupayakannya.
Gangguan Speech Delay Non-Fungsional
Gangguan speech delay non fungsional berkaitan dengan akibat adanya gangguan bahasa yang terdeteksi karena faktor internal dalam diri anak. Di antara beberapa faktor yang berpengaruh pada speech delay pada anak usia dini dalam kelompok satu ini adalah sebagai berikut.
- Gangguan Pendengaran
Beberapa anak dengan gangguan pendengaran, umumnya akan mengalami permasalahan pada proses bicaranya. Hal ini dikarenakan sang anak tak bisa mendengar percakapan atau suara dari luar. Faktor ini bisa terjadi karena adanya kelainan bawaan, infeksi, trauma, atau lainnya. Anda bisa segera periksakan buah hati ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.
- Terdapat Kelainan Organ Bicara
Jika terdapat kelainan organ bicara seperti lidah pendek, bibir sumbing, atau kelainan bentuk gigi atau rahang, hal ini bisa juga menghambat proses bicara anak. Kelainan laring juga menghambat kelancaran bicara karena kurang jelas pada pelafalan huruf tertentu seperti t, n, r, dan l.
- Autisme
Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang ditandai adanya keterlambatan perkembangan karena gangguan di dalam tubuh anak. Umumnya, gangguan menyerang kognitif, perilaku, interaksi sosial, hingga komunikasi (bahasa). Maka, jika anak mengalami keterlambatan bicara karena faktor autisme terapi dengan dokter adalah solusi terbaik yang bisa dilakukan.
Upaya Menangani Speech Delay pada Anak
Dalam upaya menangani anak-anak dalam gangguan bicara non-fungsional, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter ahli untuk menentukan pengobatan terbaik. Sedangkan untuk menangani speech delay pada anak usia dini karena kurangnya stimulus, Anda bisa mulai memperhatikan perkembangan anak sesuai usianya.
Bayi Usia 3 Bulan
Bayi usia 3 bulan sudah mulai mengoceh mengeluarkan bunyi. Bayi juga mulai mengenali suara dan wajah kedua orang tuanya. Anda harus selalu tanggap pada setiap bunyi dan suara yang dikeluarkan bayi. Sehingga bayi merasa aman menyampaikan tangisannya sebagai bentuk sinyal permintaan tolong: lapar, haus, mengantuk, butuh ganti popok, dan lainnya.
Usia 9 Bulan
Bayi di usia ini umumnya sudah bisa memahami beberapa kata yang biasa didengar seperti mengenal namanya sendiri, paham pada istilah ya dan tidak. Suaranya saat mengoceh juga lebih nyaring dan kerap meminta perhatian lebih ketika hendak menyampaikan sesuatu.
Usia 12 Bulan
Pada usia satu tahun, umumnya bayi sudah bisa menyebutkan kata Mama dan Papa atau menirukan kosakata yang umum digunakan. Anak juga sudah bisa memahami perintah ringan yang diberikan, misalkan diminta duduk, mengambil sendok, menutup pintu, dan lainnya.
Pada usia 18 bulan dan 24 bulan, perkembangan bahasa anak juga akan semakin meningkat. Pastikan anak sudah menggunakan kosa kata minimal 50 buah di usianya 2 tahun. Jika belum, konsultasikan ke dokter tumbuh kembang anak untuk dapatkan saran stimulus.
Speech delay pada anak usia dini perlu jadi perhatian orang tua jika sudah dalam tahap keparahan tertentu. Keterlambatan bicara tak hanya akan berakibat buruk untuk tumbuh kembang anak secara fisik dan mental, tetapi juga berpengaruh pada cara sosialisasi anak dengan lingkungan. Oleh karena itu, orang tua wajib waspada pada tanda dan kecenderungan anak yang ditunjukkan semasa usia dini.