Aspek sosial-emosional anak menjadi salah satu aspek penting. Hal ini karena aspek tersebut bisa membantu anak dalam bersosialisasi. Tidak hanya itu saja, tapi juga membantu anak untuk tumbuh dengan pribadi yang baik saat dewasa. Karena karakter seorang anak mulai terbentuk sejak usia dini.
Jika orang tua mempunyai pola asuh yang salah, maka bukan tidak mungkin jika emosi anak terganggu. Beberapa anak mungkin menjadi pemalu, ada juga anak yang pendiam, ada juga anak yang mudah marah, dan lain sebagainya. Itulah kenapa orang tua perlu memperhatikan perkembangan emosi anak sejak usia dini.
Seorang anak bisa mempunyai kecerdasan emosional yang baik lantaran pola asuh orang tua yang benar. Apabila kamu ingin anak tumbuh mandiri saat dewasa, latihlah emosinya sejak dini. Ada beberapa aktivitas menarik yang bisa kamu coba jika ingin melatih kemampuan emosional.
#1 Mengarang Suatu Cerita
Salah satu cara mengembangkan sosial emosional anak usia dini bisa dilakukan dengan mengarang cerita. Tujuan dari aktivitas ini untuk membantu merangsang dan mengembangkan imajinasi anak. Kamu bisa memulainya dari persoalan yang kecil. Contohnya memberikan beberapa kata yang dikenal oleh anak.
Setelah itu, kamu bisa meminta anak untuk mengarang cerita dari beberapa kata tersebut. Jika si kecil bingung, berilah contoh kepadanya terlebih dahulu. Apabila masih terasa sulit, maka kamu bisa menggantinya dengan menyuruh si kecil bercerita tentang dirinya.
Baca Juga: 7 Aktivitas untuk Mengembangkan Aspek Kognitif pada Anak Usia Dini
#2 Menangkap Ikan
Aktivitas yang cukup menarik dan menyenangkan untuk dilakukan bersama anak adalah menangkap ikan. Kamu bisa mengajak teman-temannya yang lain agar si kecil semakin bersemangat.
Dengan begitu, kamu bisa membantu anak dalam membangun sosialisasi dan interaksi. Selain itu, permainan ini juga bisa membantu anak mengenali emosi. Misalnya anak merasa kesal karena tidak bisa menangkap ikan atau merasa senang saat berhasil menangkapnya. Tidak harus ikan sebenarnya, tapi kamu bisa menggantinya dengan ikan mainan.
#3 Papan Permainan
Contoh permainan sosial emosional anak usia dini adalah papan permainan. Di masa sekarang, ada banyak sekali jenis papan permainan yang seru. Biasanya, permainan ini dimainkan oleh 2-4 orang dengan target usia 5-9 tahun. Papan permainan dianggap mirip dengan monopoli.
Namun, letak perbedaannya ada di kartu papan permainan yang menjadi alat untuk bermain. Alhasil, permainan tersebut akan membantu anak mengasah kemampuan aspek sosial-emosional anak.
#4 Menggambar Ekspresi
Cara melatih aspek sosial-emosional anak bisa dilakukan dengan menggambar ekspresi. Melalui kegiatan tersebut, kamu bisa membantu si kecil mengenali beragam emosi. Mulai dari emosi yang baik sampai emosi yang tidak baik. Cara agar si kecil lebih bergairah, kamu bisa memintanya menggambar di kertas berwarna.
Saat si kecil sudah selesai menggambar, kamu bisa memintanya untuk mempraktikkan emosi tersebut. Hal ini sangat bagus agar anak semakin tahu emosi yang dia rasakan. Dengan begitu, emosinya pun akan terasa stabil saat dewasa nanti.
Baca Juga: Dampak Penggunaan Gadget dalam Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini
#5 Meniup Lilin
Tahukah kamu, ternyata meniup lilin bisa membantu melatih anak dalam sosial dan emosionalnya, lho. Hal ini dikarenakan meniup lilin bertujuan untuk belajar pernapasan dalam pada anak. Kamu bisa memberikannya instruksi cara meniup lilin agar lilin bisa mati sempurna.
Setelah itu, kamu bisa menyuruh si kecil untuk mempraktikkannya dari jarak dua meter. Jika anak bisa meniup lilin dari jarak tersebut, kamu bisa meningkatkan jaraknya. Dengan melakukan permainan ini, anak akan belajar cara bersabar, fokus, dan optimis. Kamu bisa memberi dukungan pada anak agar tidak mudah menyerah.
Meski terlihat sederhana, tapi permainan ini terbukti cukup ampuh untuk melatih emosi si kecil. Beberapa anak bahkan mudah merasa kesal atau mudah menyerah saat tidak berhasil meniup lilin. Namun, jika kamu terus meyakinkannya, maka anak pun bisa melakukannya.
Lima aktivitas di atas bisa kamu coba untuk melatih aspek sosial-emosional anak. Kamu bisa memilih salah satu atau mencoba semuanya pada si kecil. Jadi, manakah permainan yang menurut kamu lebih disukai anak-anak?