4 Bentuk Kekerasan Seksual Anak Usia Dini yang Perlu Diwaspadai

kekerasan seksual pada anak

Para orang tua patut mewaspadai adanya kekerasan seksual yang sedang marak terjadi pada anak usia dini. Kekerasan seksual anak usia dini dapat dilihat dari perspektif biologis dan sosial, namun keduanya nantinya tetap berdampak terhadap kondisi psikologis anak.

Kekerasan seksual anak usia dini berarti adanya keterlibatan anak dalam segala bentuk aktivitas seksual orang dewasa maupun anak yang memiliki usia lebih tua yang dianggap memiliki pengetahuan atau kuasa lebih untuk memanfaatkan anak demi mencapai kesenangan secara seksual.

Apa saja Bentuk Kekerasan Seksual pada Anak?

Pada umumnya, pelaku kekerasan seksual anak usia dini merupakan orang yang dikenal oleh korban. Baik anak perempuan maupun anak laki-laki, keduanya tetap rentan mengalami kekerasan secara seksual. Beberapa bentuk kekerasan seksual yang sering terjadi pada anak usia dini, di antaranya adalah;

1. Sodomi

Sodomi adalah salah satu bentuk kekerasan seksual yang paling banyak dialami oleh anak laki-laki. Kekerasan seksual sodomi merupakan bentuk kekerasan yang disalurkan melalui anus korbannya. Tindakan ini dapat melukai psikologis anak dan tidak dianjurkan bagi anak laki-laki maupun perempuan.

2. Pemerkosaan

Bentuk kekerasan seksual anak usia dini yang selanjutnya adalah pemerkosaan. Tindakan ini dapat meliputi penetrasi yang bersifat memaksa atau tanpa adanya persetujuan dari korban. Kekerasan seksual pemerkosaan dapat menimbulkan cedera fisik, psikis, hingga traumatic yang berkepanjangan pada anak.

3. Pencabulan

Pencabulan juga merupakan salah satu tindakan tidak senonoh yang memiliki unsur seksual di dalamnya. Tindakan pencabulan dapat berupa banyak hal, misalnya seperti menyentuh bagian intim anak maupun memaksa korban untuk melihat maupun menyentuh organ vital milik pelaku.

4. Incest

Bentuk kekerasan seksual yang terakhir adalah incest. Kekerasan seksual jenis ini dapat ditandai dengan pelaku yang masih memiliki hubungan darah dengan korban. Perilaku kekerasan seksual incest sam sekali tidak dibenarkan baik oleh agama maupun oleh hukum. Sebab, perilaku ini dapat meningkatkan resiko cacat lahir apabila terjadi kehamilan.

baca juga : 5 Jenis Kekerasan Emosional Anak yang Sering Dilupakan Orang Tua

Seperti Apa Contoh Pelecehan seksual pada anak?

Apapun bentuk kekerasan seksual maupun pelecehan pada anak usia dini tidak boleh diabaikan. Beberapa contoh kasus yang dapat diidentifikasi sebagai pelecehan seksual pada anak misalnya seperti menonton tayangan pornografi di depan anak atau meminta anak untuk ikut menonton, menunjukkan, melihat, atau berbagi benda yang berbau seksualitas kepada anak, menceritakan lelucun yang berbau pornografi kepada anak, mendorong atau mengajarkan kepada anak mengenai perilaku seksual.

Pelecehan seksual pada anak yang terjadi secara tidak langsung dapat menggiring anak untuk menjadi korban kekerasan seksual.

Dampak kekerasan seksual pada anak

Dampak adanya pelecehan maupun kekerasan seksual pada anak adalah rusaknya fisik dan emosional yang serius baik dalam jangka pendek ataupun jangka yang panjang. Dalam jangka yang pendek, umunya anak akan mengalami masalah terkait denagn kesehatan seperti cedera, infeksi menular seksual, serta kehamilan yang tidak diharapkan.

Sementara itu, dalam jangka yang panjang anak akan mengalami dampaknya berupa depresi, gangguan makan, kecemasan, ataupun PTSD (gangguan stres pasca trauma), phobia terhadap aktivitas seksual, ataupun terbiasa untuk melakukan kekerasan seksual sebelum berhubungan seksual.

Apapun dampaknya, hal tersebut dapat merugikan dan memengaruhi masa depan si anak. Selain itu, adanya gangguan psikologis yang tidak dapat ditangani dengan baik akan menyebabkan korban cenderung rentan terhadap tindakan yang membahayakan seperti melukai dir sendiri (self injury), atau terlibat dengan tindakan kriminal seperti penyalahgunaan narkoba dan minuman keras yang bahkan dapat bermuara pada tindakan bunuh diri.

Dari tingginya resiko atau dampak buruk yang dapat terjadi akibat adanya kekerasan seksual pada anak usia dini, maka para orang tua, guru, masyarakat, dan pihak yang berwajib harus secara tegas menolak dan turut serta dalam upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak, karena anak bukanlah objek untuk pemenuhan kepuasan seksual.

Nah itu dia penjelasan mengenai bentuk kekerasan seksual anak usia dini, contoh pelecehan seksual, hingga dampak yang ditimbulkan dari kekerasan seksual terhadap anak. Dari adanya penjelasan tersebut, diharapkan setiap orang yang mengetahui adanya tindakan tersebut dapat segera melapor kepada pihak yang berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *